Sebuah pertualangan besar selama 8 hari sudah menanti. Saat itu tanggal 19 oktober 2013. Semua sudah mulai sibuk untuk menyiapkan sebuah pertualangan besar yang telah di rencanakan selama sekitar 1 tahun ini. Sedangkan sekarang tinggal 6 hari lagi sampai hari itu tiba.
“Kami-kami Aja (KKA)”, sebuah nama
komunitas yang kami ciptakan. Dengan nama yang sangat sederhana, dan beberapa
orang yang mendengarnya mengatakan nama ini kurang paten untuk di gunakan.
Tetapi jangan nama yang hanya dilihat. Pertualangan, itulah yang dilihat,
lihatlah telah kemana saja anda pergi. Lagian pun kami semua sudah cocok dengan
nama ini, dan rasanya tidak enak kalau di ganti lagi. Seperti nama band aja,
diganti-ganti. Peterpan jadi Noah, Dewa jadi mahadewa, dan lain sebagainya.
Wkwkwkwkwkwkwk…..
Tanggal 1 september 2013 nanti adalah
anniversary buat komunitas kami. Sebuah komunitas yang menyukai pertualangan,
kebersamaan dan tentunya tempat-tempat
wisata yang indah. Dan kali ini kegembiraan, kelucuan, perselisihan, kepedihan,
dan kebersamaan semua terangkum dalam kisah kami ini.
Selama 6 hari melakukan persiapan, dari
perkiraan biaya, membeli alat-alat yang harus dibeli dan menentukan
tempat-tempat yang akan di datangi. Dan juga persiapan kencan (kemping cantik)
yang akan dilaksanakan di sibolangit tepat tanggal 1 september 2013, dimana
hari itu adalah hari besar bagi kami.
Dengan squad 6 orang untuk touring dan 14
orang yang akan menghadiri kencan.
6 orang yang ikut Touring Sumut (Sumatera
Utara) :
1. Ridho
2. Mael
3. Bima
4. Andi
5. Jontor
(Fahmi)
6. Ipay
Dan 14 orang yang ikut kencan
1. Ridho
2. Mael
3. Iqbal
4. Bima
5. Andi
6. Jontor
(Fahmi)
7. Ipay
8. Danu
9. Riko
10. Saija (Oja)
11. Intan
12. Linda
13. Bg
Hendra
14. Temannya
bg Hendra
No 1 hingga no 5 dari yang ikut kencan,
adalah orang-orang yang biasa kami sebut dengan “Sesepuh KKA”. Dengan Ridho
sebagai Ketua, Mael sebagai Dokumentasi, Iqbal…???? Kita sebut saja dia Ketua
Yayasan, Bima sebagai Bendahara dan Andi sebagai Angkat Berat.
Berhubung Iqbal tidak ikut touring karena
kerjaan yang tidak bisa di tinggalkan, maka ialah orang yang akan sangat
berperan penting dalam suksesnya acara kencan kami.
Semua persiapan telah selesai, saat ini
adalah hari minggu tanggal 25 Agustus. Dan hari inilah keberangkatan kita
berenam.
Semuanya berkumpul di rumahnya Bima,
yaitu rumah yang sudah menjadi seperti basecamp buat kami semua. Menyalami
orang tua Bima dan tentunya sudah terlebih dahulu menyalami orang tua
masing-maisng saat masih di rumahnya masing-masing. Dan terakhir dengan doa.
Sekitar pukul 08.00 WIB kami berangkat.
Pusuk Buhit
Enam orang dan di temani oleh tiga
tunggangan mereka, yaitu: Vario, Mio Soul dan Shogun Sp. Tanggal 25 Agustus
2013, perjalanan untuk hari pertama kami adalah menuju Pusuk Buhit di desa
sianjur mula-mula di dekat pulau samosir, Sumatera Utara. Perjalanan kami dari
Medan melewati Sibolangit, Berastagi, Merek dan Dolok Sanggul hingga akhirnya
sampai di desa sianjur mula-mula. 1 kendala yang dihadapi saat perjalanan
adalah ban sepeda motor yang di tunggangi bima dan Ipay mengalami kebocoran.
Karena perlengkapan kita lengkap, maka ban
bocor pun tidak jadi masalah. Dengan alat-alat untuk membuka ban yang dibawa,
ban pun dapat di buka dan di ganti ban dalamnya. Perjalanan pun di lanjutkan
dan tidak jauh didapatkan tempat tempel ban. Di sinilah kami, menempel ban.
Sekitar 8 jam, kami pun sampai di desa
sianjur mula-mula dan bertanya dimana pusuk buhit.
“Jika
kalian menggunakan sepeda motor seperti ini, maka tidak akan tarik hingga ke
atas”
“Dan
jika berjalan kaki maka membutuhkan 5 jam untuk sampai ke puncak”
Itulah kata warga setempat saat kami
bertanya mengenai Pusuk Buhit. Tetapi perkataan ini tidak menjadikan semangat
kami turun.dengan modal nekat, kami naik menuju pusuk buhit. Bahkan anak kecil
pun tertawa kecil saat melihat kami menaiki Pusuk Buhit dengan menggunakan
sepeda motor kami ini. 3 sepeda motor dengan 2 orang yang naik dan ditambah
dengan 1 tas carrier pada tiap-tiap sepeda motor.
Memikirkan dengan 1 tas carrier pada
tiap-tiap sepeda motor, ini sudah seperti 3 orang yang menaiki sepeda motor
ini.
Dan ternyata ternyata emang benar, dengan
suara sepeda motor yang lebih bising dari biasanya, dengan pemaksaan untuk
menaiki tempat ini dan akhirnya shogun sp yang di naiki mael dan jontor pun
mengalami kerusakan dan tidak bisa jalan.
Karena dengan kondisi ini, maka perjalanan
kami lanjutkan dengan berjalan kaki. Dengan letak yang terpisah vario dan
shogun di gembokkan sebagai pengaman agar tidak di curi orang. Dan Mio soul
yang berada di tempat yang lebih di atas di letakkan sendiri dan di gembok.
Saat ini hari sudah malam dan perjalanan dengan berjalan kaki terasa sangat
melelahkan. Berhubung telah kelelahan, maka tenda di dirikan tidak sampai
puncak pusuk buhit.
Sekitar pukul 20.00 WIB, tenda telah
berdiri. Dengan malam yang penuh bintang, kita menyantap makan malam. Hanya
saja 3 orang tidak selera makan.
Mengira malam ini akan menjadi malam yang
sangat cerah dan penuh dengan bintang, ternyata salah. Emang di samosir ini
cuaca mudah sekali berubah.
Hujan menerjang kami semua saat tengah
malam, melihat tenda mulai rubuh, maka semua keluar saat hujan tersebut kecuali
Bima. Dan sayangnya Ipay salah memakai pakaian. Dengan switer kain ia keluar
dan hasilnya ia masuk lagi dan kedinginan.
Dan ternyata tidak bisa di pungkiri lagi,
dengan menerima keadaan tenda yang tidak bisa berdiri seperti semula lagi dan
dengan tulang tenda sudah banyak yang patah, maka kami mendirikannya dengan apa
adanya.
Dengan air yang masuk kedalam tenda,
membasahi tubuh kami saat berbaring. Hal ini menjadikan kami tidak bisa
istirahat secara maksimal, terpaksa harus tidur dan kemudian terbangun.
“Berhentilah hujan”
“Kayak gini kali pun”
“Ya Allah tolong hentikan hujan ini”
“Dingin kali”
Beberapa kata-kata yang keluar dari mulut
Ipay yang sudah menggigil kedinginan.
Dan akhirnya hingga pagi pun masih hujan.
Pagi hari tanggal 26 Agustus 2013 sekitar pukul 09.00 WIB hujan pun berhenti.
Dengan mendapatkan cuaca yang berkabut,
bahkan pemandangan danau Toba tidak terlalu jelas. Akhirnya lama-kelamaan
kabutnya mulai menghilang.
Semuanya keluar dan mulai menggerak-gerakkan
badan agar tidak kedinginan. Akhirnya dengan seperti ini kita bisa menikmati
pemandangan indah danau toba dan pemandangan desa sianjur mula-mula yang
berhiaskan sawah hijau yang begitu indahnya.
Menikmati view-view indah seperti ini, dan
dengan 3 kamera yang kami bawa. Mengaadikan kejadian hari ini dan kemarin
menjadi sangat terkenang. Dengan ketinggian 1982, maka anda dapat menikmati
sebuah karya sang pencipta dengan sejuta keindahannya ini.
Pusuk buhit ini adalah satu-satunya
anak dari gunung api Danau toba yang masih aktif sekitar tahun 17.000 tahun
lali. Dengan letusannya, gunung ini meluluh-lantahkan seluruh daratan Sumatera
dan kemudian terbentuklah Danau Toba, dimana danau ini adalah danau terbesar
ke-2 di dunia. Waktunya makan pagi, kami hanya memasak Energen sebagai sarapan
kami.
Dan yang menjadi tren lawakkan kita adalah
kata-kata Ipay, saat kita terkena badai “Kayak gini kali pun”
Sekitar jam 11.30 kami turun dan menjemput
sepeda motor kami yang di tinggalkan, seneng banget rasanya bisa melihat sepeda
motor kami masih d tempat semula. Bahkan Ridho saja mencium sepeda motornya.
Menuruni pusuk buhit dengan sepeda motor.
Dengan kondisi sepeda motor mael yang rusak, maka membutuhkan waktu sekitar 2
jam hingga kami bisa turun kebawah dan kemudian mencari bengkel.
Dan hari ini adalah hari yang di gunakan
hanya untuk memperbaiki sepeda motornya mael.
Sekitar pukul 05.30 selesailah memperbaiki
sepeda motor mael. Dan melanjutkan menuju menara pandang Tele dan malam ini
akan menginap di penginapan tersebut.
Hanya dengan Rp 60.000 untuk biaya
penginapan di dekat menara pandang Tele ini. Malam ini pun akhirnya kami bisa
tidur dengan puas.
Sampai di penginapan tersebut, ada yang
memasak dan ada yang mandi. Di dalam kamar saling menghibur, melawak dan
istirahat untuk perjalanan Besok.
Pantai Barus
Pagi 27 Agustus pun tiba. Saatnya
membereskan barang-barang yang berserakan.
Menara Pandang Tele yang terletak tidak
jauh dari penginapan yang kami tumpangi, menjadi sasaran untuk memasak makan
pagi. Memasak energen dan rencanaya memasak mi instan. Tapi sayangnya saat
membeli mi di penginapa, ternyata terjadi salah paham. Seharusnya memesan mi
yang belum dimasak, malah yang sudah di masak yang di berikan. Kalau begini apa
boleh buat, emmmbat truuuussss….
Menyantap energen dan mi kuah cukup
menambah tenaga untuk perjalanan selanjutnya.
“Keep
Smile…..”
Dan
berdendanglah sebuah lagu.
Lagu
dari Cesar yang sering tampil di acara YKS (yuk kita sahur).
Iseng-iseng,
semuanya mengikuti alunan musik dan menari seperti cesar.
“Ciikiiideeww…,
Ciikiiideeww…, Ciikiiideeww…”
Alunan
musiknya berbunyi.
Dengan terpampangnya kamera di atas tripod
dan merekam kekonyolan kami. Menari, kecerian dan menghibur setelah kemarin
terasa pedih semua.
Gerakan-gerakan ditambah dengan gelak tawa
berdendang bersamaan dengan alunan musik.
Dan penuh senyum di pagi ini.
08.30 WIB, perjalanan di lanjutkan. Terik
matahari, putihnya pasir, jejeran pohon kelapa, dan indahnya air laut adalah
sasaran selanjutnya. Pantai Barus adalah tujuan selanjutnya.
Sayangnya di tengah jalan, ada sebuah
razia. Dan tentu kami di minta untuk menunjukkan SIM dan STNK. Dan di tambah
dengan surat jalan kami pun ama-aman saja.
Yang lucu dari bapak-bapak polisi ini
adalah saat dia bertanya “ada Narko klen”
Maksudnya
Narkoba.
Ada-ada
saja,,,
Dan
satu lagi
“Kalian mau kemana?”
“Kami Mau Ke barus pak”
“Acara apa kalian ini?”
“Touring pak”
“Ada juga yang lebih gilak dari kalian,
ada orang touring sendiri, dari aceh menuju Sumatera Utara”
Percakapan kami dengan Pak polisi.
Terfikirlah oleh kami saat di tengah
jalan, denga kata-kata “ada yang lebih Gila”.
Di dalam pikiran ini artinya pak polisinya
mengatakan kami Gila.
Wkwkwkwkwk….
Aya-aya
wae pak polisi ini ah…
Dengan melewati cukup banyak desa dan
dengan jalan yang terkadang bagus dan terkadang jelek, membutuhkan waktu
sekitar 4 jam untuk sampai ke pantai paling Barat di Sumatera Utara ini.
Sembari mencari tempat yang cocok untuk
singgah di tepi pantai, rekaman kamera pun terus berjalan selama di sepeda
motor. Begitu banyak pohon kelapa yang menhsai pantai yang terlihat hijau
airnya ini.
Matras pun di gelar diatas pasir putih nan
lembut pantai barus. Menikmati suasana pantai sambil memasak makan siang.
Telur ceplok, sambal dan Nasi putih
menjadi hidangan siang ini.
Berfoto di pantai indah ini, menikmati suara
air laut yang terhempas ke pasir putih pantai dan dengan cuaca yang cukup
panas.
Sayangnya tempat indah ini hanya menjadi
tempat persinggaha untuk makan siang dan berfoto kami. Hal ini dikarenakan kami
harus sudah sampai sibolga malam ini.
Tetapi keindahan pantai ini tidak akan
terlupakan….
Sibolga
Sekitar pukul 14.00 kami beranjak dari
putihnya pasir pantai barus dan melanjutkan perjalanan menuju Sibolga.
Perjalanan yang di lalui adalah perjalanan pesisir pantai.
Menunggangi sepeda motor, dengan melihat
ke arah kanan dan terpesona dengan pemandangan pantai yang luas.
Saat singgah di mesjid di tengah
perjalanan, barulah sadar kalau kami melewati makam pembawa ajaran islam ke
tanah Sumatera Utara ini. Karena telah terlewati, kami tidak mengunjungi tempat
tersebut.
Masih dengan pemandangan pantai yang luas,
perjalanan di lanjutkan. Saling berbincang satu sama lain di atas sepeda motor
agar tidak membosankan. Memasuki desa yang penuh dengan sawah dan beberapa desa
lainnya.
Tidak terasa tibalah kami di kota Sibolga,
yaitu kota pesisir Sumatera Utara. Saat ini sekitar pukul 19.30 dan berhenti
sebentar untuk menhubungi teman yang ada di sibolga.
Ipay yang mempunyai teman di darah sini
menghubungi temannya.
Perjalanan di lanjutkan menuju tempat
teman Ipay berada. Sebuah tempat dengan Kayu di sana-sini. Inilah tempat kerja
teman Ipay.
Dodi adalah nama dari temannya Ipay. Kami
memanggilnya Bang Dodi, berhubung umurnya yang lebih tua dari kami semua. Orang
yang sangat ramah dan dengan logat orang sibolga, menyuruh kami untuk
kerumahnya.
“Gila kelen ya, touring make kereta
metic”Bang Dodi
“Abang la orang kedua yang bilang kami
Gila” Ipay
Hahahahaha…
Itulah sedikit perbincangan kami.
“Kau masih ingatkan rumah abang” Bang Dodi
“Masih bang” Ipay
“Abang luan ya, soalnya kalian lambat
kali” Bang Dodi
Dengan sepeda motor CBR ny ia melaju di
jalanan Sibolga. Kami pun mengikuti juga, tetapi tetap kami tertinggal.
Mengingat orang-orang Sibolga jika naik sepeda motor jarang pelan-pelan.
Sampailah di rumahnya, dengan dia telah
sampai lebih dahulu. Dan dengan sambutan dari mamaknya bang Dodi kami di suruh
untuk masuk.
“Di sini kalian jangan segan-segan, tidak
suka uwak kalau kalian segan-segan” Uwak (mamaknya bang Dodi)
Walaupun masi ada peraasaan segan,
masuklah kami ke dalam.
Rumah dimana orang yang ada di dalamnya
sangat ramah.
Denang keramahan orang-orang yang ada di
dalam rumah ini, mi kuah di sediakan untuk makan malam kami dan mandi di rumah
ini. Sekitar pukul 21.30 bang Dodi mengajak kami ke Sibolga Square.
Sebuah tempat dengan keramain, dimana
disini dapat dijadika sebagai tempat wisata kuliner.Tetapi buat kami dengan Tst
(the susu telur) menjadi pesanan untuk menambah tenaga unuk perjalanan esok
hari. Dan kebetulan saudaranya ipay yang tinggal di padang Sidempuan sedang
berada di Sibolga dan menyuruhnya untuk mampir ke rumahnya yang ada di
Sibolga.Berbagai percakapan, canda tawa dan juga kelelahan menghiasi suasana
kami.
00.30 mulai bergerak pulang ke rumah bang
Dodi. Dan hujan menyambut perjalanan kami saat dalam perjalanan. Berteduh di di
pinggir jalan hingga hujan sedikit reda, dan kemudian bergerak lagi.
Menjadi istirahat yang puas untuk malam
ini dan menyenangkan di tempat ini.
Pagi 28 Agustus memberikan sinar
mentarinya di kota Sibolga, walaupun semuanya bangun kesiangan semua. Pagi
menyambut kami dengan sarapan buatan Uwak.
1 hal yang tidak kami lupa di tempat ini,
jika makan jangan lupa cuci piring.tapi kalau makan ambil sendiri, dan jangan
malu-malu. Mandi, tertawa, bercengkrama
tanpa rasa sedih ataupun pun sejenisnya selama berada disini. Sunggu tempat
yang sangat bersahabat dan menyenangkan.
Hingga makan siang kami berada di tempat
ini, dan sebelum pergi dari kota sibolga ini, beberapa klik bunyi kamera,
memotret sebagai pengabadian kisah di tempat ini. Foto bersama uwak di rumahnya
dan bang Dodi di tempat kerjanya. Dan mereka sebagai keluarga baru kami.
Padang
Sidempuan
Sekiter pukul 15.00 , bergeraklah kami
menuju Padang Sidempuan. Beberapa Km dari Sibolga, hampir saja terjadi sebuah
tragedi dengan kecepatan yang cukup tinggi dari sepeda motor Bima dan
berboncengan dengan ipay, seorang ibu-ibu menyeberang tanpa melihat sekitar
jalan. Berhubung kecepatan sudah cukup tinggi, kami hanya bisa menghindari
ibu-ibu itu secara tiba-tiba dan membuat ibu itu terkejut.
Beberapa desa kami lewati, hingga
akhirnya kami sampai ke Padang Sidempuan. Tibalah sekitar pukul 19.00 malam. Dan kebetulan karena kemarin kami
bertemu dengan saudara Ipay yang tinggal di Padang Sidempuan dan menyuruh kami
untuk mampir kerumhanya yang ada di Padang Sidempuan. Ipay pun langsun
menghubungi adik saudarnya itu.
Sembari menunggu adik dari saudara ipay
kemarin datang, kami menikmati keramaian kota padang Sidempuan ini. Duduk,
berfoto, membuat rekaman dan membeli makanan.
Hingga akhirnya bang Fitrah (adik dari
saudara Ipay) datang dan mengajak kami ke rumahnya.
Di dalam rumahnya, berbicara dengan uwak
cowok, uwak cewek dan juga keluarganya, walaupun kelelahan dan rasa ingin
berbaring sudah menghantui kami semua.
Tanggal 29 Agustus pagi, melakukan
persiapan untuk pergi ke salah satu tempat wisata yang ada di Padang Sidempuan
ini. Aek Sijornih, sebuah wisata Air terjun yang akan kami tuju.
Dengan di temani oleh bang Fitrah dan juga
temannya, kami bergerak ke Aek Sijornih pada pukul 09.00 pagi.
Tidak terlalu lama kami sampai ke tempat
indah tadi.
Sungguh tempat yang menajubkan, dengan
derasnya air terjun dan jernihnya airnya menjadi pemandangan yang tidak
terlupakan.
Memesan teh susu jahe dan mi kuah di tempat ini. Bermain perosotan dan
menyebabkan celana andi, jontor dan mael koyak.
Melihat hal tersebut yang lain tertawa
terbahak-bahak. Sebelum merka bermain prosotan, padahal 2 orng anak sudah
memperingarti mereka.
“Bang jangan maen prosotan, koyak nanti
cana abang. Sempakku saja sudah koyak ni bang”
Bahkan sempak anak-anak tersebut sudah
koyak, itu pun karena ia tidak memakai celana. Karena anak-anak yang memberi
tahu, mereka berfikir itu hanya bercanda. Dan hasilnya, seperti di bilang kedua
anak itu.
Bahkan dengan keisengan kami, saat Ridho
sedang buang air besar, kami merekamnya.
Hahahahah…..
Sayangnya videony di hapus.
Sebuah video yang memalukan.
Seduah jam 13.00 siang. Saatnya kami
kembali ke rumahnya bang Fitrah. Di tengah perjalanan kembali, kami singgah
sebentar ke Tugu Benteng Huraba. Sebuah Tugu berbentuk benteng catur.
Hingga pukul 14.00 kami tiba di rumahnya
bang Fitrah lagi dan makan siang telah di sediakan untuk kami. Wahhhh…, dengan
keramahan keluarga mereka, menjadikan tempat ini sangat berkesan.
Setelah selesai makan, duduk sebentar dan
kemudian langsung mempersiapkan barang-barang untuk memulai perjalanan selanjutnya
menuju Tarutung. Sebelum pergibunyi beberapa kali potret kamera mengabadikan
foto kami dan keluarga baru kami.
Tarutung
Pukul 15.00 kami bergerak menuju tarutung.
Dengan memasuki jalan-jalan yang rusak, menjadikan perjalanan ini cukup berat.
Dan hasilnya pada malam haripun kami belum juga samapai ke Tarutung. Berhubung
sudah malam dan kami masih setengah jalan, kami memilih untuk bermalam di
mesjid yang ada di jalan lintas antara padang Sidempuan dan Tarutung.
Makan malam di tempat ibadah ini dan juga
istirahat disini. Melakukan shalat isya’ di sini. Satu hal lucu yang terjadi,
saat Andi pergi ke kamar mandi mesjid ini. Dengan alasannya katanya
inginmencuci sandalnya.
Waktu berlewat sedikit lama, Andi belum
kembali. Ridho pun memeriksanya menuju kamar mwandi mesjid.
“Andi…., Andi…, Andi….” Beberapa kali
Ridho memanggilnya.
Tanpa ada sahutan.
Ridho kembali pada Kami.
“Kok Gak ada Si Andi we”
“Tapi di kamar mandi dia”
“Gak ada”
Percakapan kami dengan Ridho
Mendengar seperti itu, membuat kami
khawatir. Ridho, Mael dan Jontor coba memriksanya.
Memerka coba memanggil Andi beberapa kali.
Tetap tak ada jawaban.
Dan akhirnya mereka masuk kekamr mandi.
Berhubung Wc nya tidak ada pintunya, maka terlihatlah 2 kepala tuyul terbalik
alias pantatnya Andi.
Memanggil andi beberapa kali lagi. Dan
akhirnya ia mendengarnya.
Melihat mereka bertiga, Andi pun langsung
mengambil air dan membersihkan kotorannya. Dan langsung memakai celananya.
Hahahahah….
Dan ternyata yang membuat dia tidak dengar
adalah sebuah earphone yang digunakannya untuk mendengarkan musik sambil buang
Air besar.
Hahahahaha…
Ada pula orang buang air besar sambil
memakai earphone.
Melihat hal tersebut, Ridho, mael dan
Jontor pun tertawa terbahak-bahak. Bahan bima dan Ipay yang mendengar hal
tersebutpun tertawa terbahak-bahak juga.
Untuk istirahat, kami membuat sip tidur.
Bima dan Andi tidur lebih dahulu, sedankan
yang lainnya menjaga barang-barang dan sepeda motor. Hingga pukul 02.00 dini
hari kami pun gantian berjaga. Ridho, Mael, Jontor dan Ipay pun tidur.
Waktu Shalat Subuh telah tiba. Bima dan
Andi pun membangunkan yang lain untuk Shalat dan kemudian melanjutkan
perjalanan.
Hari ini tanggal 30 Agustus dan pukul
06.30 pagi. Kami melanjutkan perjalan menuju Tarutung. Sekitar pukul 08.00 pagi
kami sudah sampai kota Tarutung, sebuah Kota yang Ramai dan juga di Sebut
Sebagai kota Wisata Agama untuk umat Kristen.
Tetapi tujuan kami untuk hari ini adalah
menuju pemandian Air Soda dan juga pemandian air panas Sipoholon.
Menuju pemandian Air soda, kami harus
bertanya dahulu untuk mengetahui dimana letak tempatnya. Sebuah tempat yang
hanya ada dua di dunia, satu ada di Tarutung, Indonesia dan yang satunya lagi
ada di venezuela.
Di tempat ini merupakan tempat mandi yang
cukup menyegarkan. Dengan gelembung-gelembung yang mucul di permukaan, kami
memasuki pemandian ini.
Dan satu hal yang di lakukan Mael, membuat
ucapan selamat Wisuda untuk kakaknya, dan memotretnya di tempat ini.
Sekitar pukul 12.00 kami lanjut menuju
tempat kedua, yaitu air panas Sipoholon. Dengan panasnya sengatan matahari,
sampailah kami di tempat ini. Tempat yang sangat indah, berhiaskan batu
stalaktit di mata air panas. Jika telur dimasukkan ke dalam mata iar panas ini,
maka telur itu pun akan jadi telur rebus di karenakan panasnya air ini.
Berfoto di tengah teriknya sengatan
matahari dan membuat kulit kami gelap, tidak membuat kami merasa bosan berada
di tempat ini.
Tetapi untuk di tempat ini kami tidak bisa belama-lama, karena harus melanjutkan perjalanan menuju parapat.
Tetapi untuk di tempat ini kami tidak bisa belama-lama, karena harus melanjutkan perjalanan menuju parapat.
Pukul 14.00 kami sudah haru melanjutkan
perjalanan menuju parapat, yang terletak di Danau Toba.
Parapat
Sekitar menjelang magrib kami sudah
samapai di kota Parapat. Sebuah kota tepi Danau Toba, yang menjadi salah satu
tujuan favorit para turis dalam negeri maupun asing.
Tetapi sebelum samapai ke Parapat, kami
istirahat sebentar di pinggir jalan, karena saat membawa sepeda motor, mata
kami sudah sangat lelah. Sekitar 1 jam lebih kami tertidur dan kemudian
melanjutkan perjalanan lagi.
Sampailah kami ke Parapat.
Untuk hari ini kami memilih untuk bermalam
di mesjid lagi. Mesjid Raya Parapat adalah mesjid yang kami pilih untuk
bermalam. Shalat magrib dan shalat isya’ disana.
Disana kami juga bertemu seorang teman,
orang yang berasal dari Kalimantan dan juga pacarnya yang berasal dari Medan.
Berbincang bersama mereka dan juga memperlihatkan tempat-tempat wisata apa saja
yang bisa didatangi di Sumatera Utara. Berhubung mereka sedang liburan, maka
tempat-tempat wisata yang kami tunjukkan bisa menjadi pilihan untuk liburan
mereka.
Memasak makan malam di mesjid ini bersama
teman yang beru kami kenal. Sayangnya makanan yang kami masak untuk makan malam
ternyata tidak jadi kami makan untuk malam ini. Hal ini akibat adanya salah
paham antara ipay, abang yang kami kenal disini dan juga tukang sate padang
yang berjualan.
“Coba pesan dulu sate, 20” kata abang yang
baru kami kenal.
“ Ok bang” Ipay
Ipay pun mengatakan pada tukang satenya
“bang satenya 20 ya, nanti antarkan ke mesjid”.
Selagi menunggu satenya selesai, yang lain
memasak makanan yang tadi. Dan saat selesai masak, datanglah satenya.
Terkejut.
Melihat tukang satenya membawa 20 bungkus.
Abang yang memesan sate tadi pun jauh lebih terkejut daripada kami semua.
“Berapa kamu pesan satenya” abang-abang
yang memesan.
“20 bang” Ipay.
“maksud abang 20 tusuk aja”
“tadi pun ku bilang 20 bang, tapi tidak
ada tusuk ataupun bungkus bang. Kan abang bilang 20 ja, gak ada bungkus ataupun
tusuk”
Melihat hal yang telah terjadi ini, abang
yang memesan sate ini pun hanya geleng-geleng saja. Mau gimana lagi, sudah
dipesan, ya embat aja lah.
Tetapi satenya tidak kami semua yang
menghabiskan, abang tadi dan keluarga pacarnya pun juga makan, bahkan pengunjun
mesjid yang datang pun kami berikan juga.
Karena kesalah pahaman inilah kami ridak
jadi memakan masakan yang sudah kami masak. Hasilnya makanan yang sudah kami
masak malam ini, kami jadikan untuk sarapan pagi.
Walaupun ini merukan kesalah pahaman
tetapi, kami pun puas makan sate padang.
Hahahahaha….
Kenyang makan sate, duduk sebentar sambil
berbincang-bincang dan membahas kelucuan yang baru terjadi.
Waktupun mulai memasuki tengah malam,
sudah saatnya istirahat dan tidur.
Abang yang tadi pun ikut tidur bersama
kami, di atas beberapa matras dan juga slipingbag. Walaupun terasa cukup dingin
tetapi tidur ini bisa mengembalikan stamina kami.
Paginya hujan, dan ini membuat kami harus
menunggu hujannya reda dahulu. Sedangkan abang yang kami kenal semalam, sudah
pergi bersama keluarga pacarnya dengan menggunakan mobil.
31 agustus, 1 hari sebelum Anniversary
KKA. Dan hari ini kami sudah harus sampai di Bumi Perkemahan Sibolangit.
Sekitar pukul 10.30, berhentilah hujan.
Saatnya melanjutkan perjalanan menuju Sibolangit. Sebelum melanjutkan
perjalanan, kami membeli oleh-oleh untuk semuanya, yaitu Tali Batak.
Sibolangit
Perjalanan terkahir, untuk menyelesaikan
touring pun di mulai. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami singgah sebentar ke
warung untuk makan. Warung yang kami tempati ini mirip seperti penatapan yang
ada di Tanah Karo Sumatera Utara. Hanya saja disini yang menjadi pemandangan
dari tempat ini adalah indah dan luasnya Danau Toba.
Memakan makanan yang dimasak tadi malam,
dan di tambah dengan kopi yang di pesan, menjadi sarapan dan minum untuk
persiapan perjalanan terakhir untuk touring ini.
Untuk kali ini, Andi menuliskan pada
lembaran Karton. Sebuah ucapan selamat ulang tahun untuk mamaknya, dan kemudian
di potret untuk dihadiahkan untuk mamaknya tercinta. Selesai hal tersebut, kami
pun melanjutkan perjalanan.
Dengan jalan yang bagus dan menurun,
kecepatan kami pun bisa sampai 90Km/jam. Sehingga dalam waktu beberapa jam kami
sudah sampai di pematang Siantar. Da disini membeli oleh-oleh “Roti Ganda”.
Sebuah oleh-oleh yang harus di rasakan jika anda melewati ttempat ini. Jika
tidak pasti anda akan menyesal.
Dan melanjutkan perjalanan hingga Tebing
Tinggi. Di tempat ini kami singgah ke SPBU sebentar, untk menggati pakaian.
Pakaian yang dipakai untuk yang terakhir ini adalah pakaian dinas KKA. Baju
kemeja berwarna hitam dengan lengan panjang dan lambang, nama, juga bendera
merah putih kecil yang terjahit di baju ini.
Dengan sengatan matahari yang cukup terik,
perjalanan ini di lanjutkan. Melewati Tebing Tinggi dan juga Lubuk Pakam dengan
bgitu banyak abu yang kami lewati.
Akhirnya sampailah kami di Amplas,
sayangnya di sini sepeda motor milik Mael mengalami kerusakan lagi hingga tidak
bisa jalan. Dan mentari pun telah redup tanpa sinarnya lagi.
Sementara Iqbal, Danu, Saija, Riko, Intan
dan Linda sudah bergerak dari sore tadi menuju Sibolangit.
Sepeda motor mael yang sedang rusak,
akhirnya kami bawa ke rumahnya bang Hendra. Dan disana mael memakai sepeda
motor bang Hendra untuk pergi ke Sibolangit. sekitar pukul 20.30, kami
melanjutkan perjalanan yang sedikit tertunda tadi.
Sedangkan bang Hendra akan pergi dengan
temannya menggunakan sepeda Motor temannya, hanya saja kami lebih dahulu yang
pergi. Hanya membutuhkan 1 jam kami sudah sampai ke Bumi Perkemahan Sibolangit.
Akhirnya bertemu lagi bersama mereka
semua, setelah selama seminggu kami tidak bertemu bersama mereka. Begitu
senangnya bisa bertemu mereka lagi. Acara kita pun di mulai, bakar-bakar ayam
bersama dan juga ditambah hangatnya api unggun.
Sembari menunggu semua ayamnya masak, jam
pun menunjukkan pukul 00.00 dan memasuki tanggal 1 september 2013, dimana dini
hari yang hangat di tengah tempat dingin ini adalah anniversary kita yang
pertama. “The 1st Anniversary Kami-Kami Aja. Kue untuk hari jadi
kami yang pertama pun keluar.
Sebuah lilin dengan angka 1 dan bunga api
di atasnya menhiasi Kue kita yang berwarna Hijau, dengan krim berbentuk lambang
KKA di tengahnya an juga krim berbentuk bendera Indonesia.
“Alhamdullah Hirobil alamin, sudah setahun
kita bersama-sama, dari dulu sampai sekarang kita sama-sama. Dan dengan hari
jadi kita ini semoga kekompakan kita akan tetap terjaga, juga solidnya kita,
semoga Kami-kami aja akan lebih berkembang dan tentunya akan semoga kita akan
lebih baik dari sebelumnya”
Doa yang mengiringi kami sebelum meniup
lilin di atas kue ini.
“fuuuuuuhhh” tiupan untuk menghembus lilin
yang di lakukan oleh semuanya.
Dan lanjut dengan memotong kue nya. Dengan
kue pertama di berikan kepada ketua yayasan kita (Iqbal) dan kemudian pada
Ketuanya (ridho) lalu Mael dan lain-lainnya juga merasakan nikmatnya kue ini.
Dan juga krim kuenya yang di colek-colek
ke wajah semuanya. Dengan Linda yang paling banyak terkena krim kuenya.
Kemudian berfoto untuk mengabadikan
kenangan yang tidak terlupakan ini.
Dan ayam yang di bakar tadi pun akhirnya
masak juga. Dan menambah kenikmatan kita malam ini. Dengan kue juga gurihnya
ayam bakar menjadi santap tengah malam buat kami semua.
Sayangnya sekitar pukul 02.00 hujan
menerpa kami, dan kami haru masuk ke dalam tenda. Walaupun di dalam tenda,
tetapi tetap saja terasa dingin.
Hingga akhirnya pagi tiba, hujan pun
berganti menjadi gerimis. Dengan keadaan grimis, kami pun bergerak untuk
pulang.
Dan di tengah jalan pulang pun kami masih
harus menghadapi banjir dan juga hujan.
Tetapi walaupun ada rasa tersiksanya,
perjalanan kali ini sangatlah menyenangkan. Dengan kecerian, kebersamaan,
kesedihan, canda tawa, dan lain sebagainya.
Foto
bisa gabung ke K.K.A gak ?
ReplyDeletemantap.., bagaimana caranya biasa brgabung dg komunitas ini..?
ReplyDelete