Thursday, 7 March 2013

Pendakian Gunung Sinabung

   Saat itu waktu menunjukkan pukul 17.00 di mana kita semua dari K,K,A sedang bersiap-siap untuk berangkat ke lau kawar. Dengan Squad 8 orang yang beranggotakan " Ridho, Bima, Iqbal, Mael, Andi, Fahmi(Jontor), Ipay, dan Riva(Kodok). Dengan menggunakan 4 sepeda motor kami pun berangkat sekitar pukul 17.30.

Pada tanggal 11 januari 2013 Perjalanan pun di mulai...
    Mulai memacu Sepedamotor masing-masing menyusuri jalanan kota medan dan menuju ke lau kawar. Dimana lau kawar terletak di kaki gunung Sinabung. Gunung Sinabung adalah gunung yang terletak di dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Gunung ini merupakan unung yang masih aktif dan mempunyai ketinggian sekitar 2.460 meter.


    Ketika waktu memasuki azan magrib, kami berhenti di sebuah mesjid yang terletak di pancur batu. selesai shalat magrib kita pun melanjutkan perjalanan. Dan kebetulan kita sempat berhenti di penatapan untuk menikmati suasana malam dan hunting-hunting foto untuk beberapa saat.
Dengan berhiaskan lampu-lampu yang gemerlap dan hentakan musik, sembari kita menikmati sejenak suasana ini.


   Perjalanan pun kita lanjutkan, dan memasuki kawasan berastagi. Dan kebetulan kita di sini mencari minyak lampu untuk menghidupkan api unggun. dan ternyata kami mendapatkan minyak lampu setelah berbelok sedikit dari simpang tugu kol. Dalam kegelapan malam kita menyusuri jalanan. Dan suasana yang tidak kita sangka terjadi. Perjalanan dengan berhiaskan ribuan tetesan air hujan menjadi halangan tersendiri saat hampir sampai menuju lau kawar. dengan suasana yang dingin dan basah tersebut perjalanan masih membutuhkan waktu 30 menit lagi untuk sampai tujuan.
   Sekitar pukul 10 kita sampai di lau kawar dan coba mencari mes untuk beristirahat. dengan suasana hujan ridho, andi dan Bima mencoba bertanya berapa harga mesnya. sayangnya harga mesnya telah melambung tinggi. Yang dulunya hanya Rp50.000 dan sekarang menjadi Rp250.000. Dan ternyata harga tersebut tidak cocok dengan bajat kita.
    Berhubung harga mes tersebut cukup mahal, al hasil kita hanya numpang makan aja di situ. seperti biasa, dengan makan ala K.K.A 1 tempat masok semua tangan kita semua pun melahap bontot yang sudah kita persiapkan dari rumah. Dengan nasi dan sambal buatan Mamak Ridho dan juga teri, kentang dan tempe yang semuanya di goreng menjadi santapan kita malam ini.
   Setelah makan di mes ini juga kita rapat untuk menentukan bagaimana rencana untuk selanjutnya. Dan solusi yang kita dapatkan adalah, untuk malam ini kita hanya bisa bermalam di warung warga setempat dan pendakian tidak jadi kita lakukan malam ini, tetapi besok pagi. Mendapatkan solusi seperti itu kami pun mulai bergerak ke warung warga setempat.
     waktu menunjukkan pukul 11 malam dan sambil menunggu mata lelah, kita semua permain kartu untuk menghilangkan suntuk. Dan dengan kopi yang hangat dan bercerita, malah membuat mata ini lama terasa lelah.
   Sekitar pukul 2 malam semuanya pun tertidur, hanya tinggal Ridho, Andi dan Ipay yang tidak tidur untuk menjaga barang-barang. Dan kemudian di gantikan oleh Bima, Mael dan Jontor sekitar pukul 4 pagi.
   Di pagi harinya semuanya mulai terbangun. dan yang paling mengujutkan adalah saat si Kodok terjatuh dari kursi pada saat tidur, yang menjadi kelucuan tersendiri.

   hahahahahahahaha..............




   Ada yang memasak, ada yang berfoto, ada yang singgah di kamar mandi dulu, ada yang jalan-jalan dan ada yang masih tidur. Itulah kegiatan pagi hari yang terjadi di warung warga setempat di lau kawar.



Setelah makan pagi, kami pun bersiap-siap untuk mendaki gunung sinabung. sekitar pukul 11 kita mulai mendaki gunung sinabung tersebut. Sepeda motor kita titipkan di warung tempat kita tidur semalam dan tak lupa kita gembok juga, untuk berjaga-jaga. Denang pada awalnya berjalan di aspal dan kemudian masuk ke kebun kol dan memasuki hutan.



 Dengan di kepung rimbunnya hutan gunung sinabung, lankah demi langkah membawa tubuh kita semua memasuki lebih dalam hutan ini. Dan tidak di sangka juga ribuan tetes air hujan membasahi kita semua. sebuah ide untuk menggunakan matras untuk berlindung dari hujan dengan tetap melanjutkan perjalanan malah lebih menyusahkan. Dan akhirnya kami menggulung matrasnya lagi dan melanjutkan perjalanan dengan di guyur hujan.
   Di atas batang pohon besar yang tumbang kaki Ridho malah terasa keram dan mengharuskan kami berhenti sejenak dan tak lama melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian hujan pun berhenti dan kita sampai di shelter 1 dan beristrahat sebentar dan kemudian melanjutkan perjalanan. Sayangnya dalam perjalanan ini kami sampai di atas terlalu lama. Hingga 7 jam baru sampai, di akibatkan berlalu banyak istirahat.



   Sampai di shelter 2 kita beristirahat dan makan siang. jam menunjukkan sekitar pukul 12.30, dan kita menyantap makan siang di sini. sayangnya nasi yang kita makan agak sedikit gosong. tetapi itu tidak menghalangi agar nasi ini habis kita makan. dan tak lupa juga dengan sambel teri tempe dan kentang yang menjadi lauk kita.
   Selesai makan, kita beristrahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. sambil menunggu nasi yang turun ke perut, ada yang merokok dan ada yang duduk-duduk saja.

   Dan kemudian perjalanan pun kita lanjutkan menuju shelter 3 dan kemudian beristirahat lagi, Lalu menuju pandan.
   Di daerah pandan ini kita beristirahat lagi dan mengambil air untuk cadangan air di atas. Dengan membuka matras dan berbaring di atasnya untuk mengistirahatkan badan sebentar.








   Dan setelah inilah perjalanan terberat menuju punncak Sinabung akan di hadapi. Orang-orang menyebutnya batu cadas. Daerah yang berhiaskan batu yang bercadas dan mendaki ke atas adalah daerah yag harus di lewati sebelum sampai ke puncak sinabung ini. Kami membutuhkan waktu sekitar 1 stengah jam untuk bisa sampai ke atas. Daerah bercadas ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pendaki, apalagi bagi kami yang belum pernah mendaki gunung Sinabung ini sekali pun, kecuali Andi dan Ridho yang sudah pernah 1 kali sampai puncak Sinabung ini.
   Sekitar 7 jam telah kita lewati, dan sampailah kita di puncak Sinabung. Dengan berhiaskan kabut, kami mendirikan tenda di atas dan melakukan upacara bendera ala K.K.A

Upacara pun di mulai, dengan Andi sebagai Pemimpi upacara dan Iqbal sebagai pembina. Dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya Bendera merah putih pun Berkibar di Puncak Sinabung.
   Saat Upacara di mulai tadi kabut mulai hilang dan di akhir upacara kabut sudah menghilang, menjadikan tempat ini menjadi terang. Upacara selesai dan dapatlah kita sunset (matahari terbenam). Dan momen inilah yang kita ambil untuk mengabdikannya dengan foto.




Ridho


 Bima
                  Iqbal
                  Mael
 Andi
 Ipay
 Jontor







                 Kodok




   Malam pun menjelang, terpaan angin dan kegelapan malam mulai menghiasi keadaan di sini. Mungkin malam inilah kejadian yang tidak akan kami lupakan. Dimana di malam ini kami di terjang angin yang sangat kencang, hingga harus keluar untuk membetulkan tenda yang mulai rubuh. Bahkan tenda pun koyak cukup besar.
    Mungkin harapan kami semua sama, yaitu cepatlah malam ini berlalu. tetapi tetap saja malam terasa sangat lama selesainya. tidur pun menjadi tidak nyenyak, mungkin hanya beberpa jam saja. Dengan keadaan seperti ini hanya bisa menunggu agar pagi datang dengan cepat.
   Tiga kali kami harus keluar untuk membetulkan tenda yang akan rubuh ini. "Harus tetap berdiri" itulah yang harus kita pertahankan. walau pun tidak semua yang keluar untuk membetulkan tenda ini, tapi akhirnya kita semua berhasil bertahan hingga pagi.
   Dengan angin yang sangat kencang yang terjadi pada malam itu yang menjadikan suhu sangat dingin, bahkan tumbuhan di sekitarpun menjadi beku





   Akhirnya pagi yang sangat di tunggu datang juga. Berharap bisa mendapatkan sun reise (matahari terbit) tetapi tidak di dapatkan karen cuaca yang tidak mendukung.


   untuk menghangatkan keadaan badan bandrek dan cofimix menjadi minuman yang menghangatkan, dan di tambah dengan lagu dj yang hidup dan membuat kita bergoyang. Hangat pun mulai terasa di tubuh, dengan terus bergerak dan bergerak.
   Di pagi ini ada yang pergi untuk menyusun batu membentuk sebuah nama. Tentu saja nama yang di bentuk dari batu adalah nama untuk seseorang yang spesial. seperti Andi membuat nama Devi, Rido membuat nama Ratna dan yang lain pun membuat nama-nama orang yang spesial bagi mereka.




    Tentu orang yang spesial bagi kita pantas mendapatkan hal seperti ini.
    Setelah semua kembali daerah tenda kita berdiri kita bersama-sama menyanyikan lagu dari Ipank yang berjudul sahabat kecil. Lagu inilah yang menjadi teman pada perjalanan kita ini. dengan Mengibarkan bendera K.K.A dan Merah putih kita pun bernyanyi.


   Selesai bernyanyi dan kita menghabiskan makan pagi kita, hanya sepotong roti dan keju. dan kita melanjutkan perjalanan untuk menuruni gunung sinabung ini. Selangkah demi selangkah kita menuruni batu bercadas ini. karena malam tadi banyak yang naik ke puncak, kita pun bertamu banyak orang yang ingin naik ke atas atau pun ingin turun ke bawah.
   Sampailah kita di daerah pandan, dan beristirahat sebentar di sini dan memasak mi dan nasi goreng di sini. Kebetulan di sini banyak yang kaki atau pun tangannya yang sakit. karena kebetulan Ipay bisa ngusuk, semuanya pun di kusuki oleh ipay.
hassseeekkk...

   makanan pun selesai di masak dan kemudian melanjutkan turun ke bawah. Kebetulan untuk turun kita tidak lama seperti naik kemarin. Hanya 4 jam kita telah sampailah kita di bawah, dan kembali ke warung dimana kita menitipkan sepeda motor kita.
   sebelum pulang kita beristirahat lagi sebentar dengan segelas teh manis dan pop mi. kali ini iqbal yang bayar.   haaaassseeekk....  makanan gratis ni..
hahahahaha....

   Sekitar jam 16.30 tanggal 13 januari kita pun pulang meninggalkan lau kawar ini dan sampai di rumah sekitar pukul 19.30.

Itulah kisah pertualangan K.K.A (Kami-Kami Aja)

Life is Adventure



Berikut adalah foto-foto K.K.A di gunung Sinabung






















Video

 






4 comments:

  1. Mantab.. kondisi terakhir disana gmn..dah bisa di daki..??

    ReplyDelete
  2. Mantab.. kondisi terakhir disana gmn..dah bisa di daki..??

    ReplyDelete